Thursday, September 10, 2009

LAILATUL QADAR..OH MENGHARAPNYA AKU...


LAILATUL Qadar (LQ) adalah suatu malam pada bulan Ramadan, yang mempunyai kemuliaan dan keberkahan. LQ disebut juga "Malam Seribu Bulan", karena menurut sebagian ulama, ibadah seseorang pada malam itu bernilai lebih dari seribu bulan (sekira delapan puluh tahun).
LAILATUL Qadar merupakan teka-teki Tuhan, waktu turunnya hanya Allah saja yang tahu. Namun Rasulullah memberikan tanda-tanda, Lailatul Qadar turun pada bulan Ramadan, terutama pada sepuluh hari terakhir, khususnya malam-malam ganjil.Pada saat Lailatul Qadar, atas izin Allah SWT, para malaikat, dipimpin Malaikat Jibril, turun ke bumi, mengatur segala urusan. Kesejahteraan melimpahi semesta alam hingga fajar terbit di ufuk timur.
Sayid Qutub, penulis tafsir Fi Zilalil Quran melukiskan suasana Lailatul Qadar secara puitis. "Namanya Malam Al-Qadar, yang kadang-kadang bererti taqdir (ketentuan) atau tadbir (ketetapan), juga berarti nilai atau posisi. Kedua-duanya sesuai dengan peristiwa alam yang agung itu. Peristiwa Al-quran, wahyu, dan risalah, tempat tidak terdapat peristiwa-peristiwa di dunia ini, yang lebih besar, lebih benar, dan lebih berarti daripadanya. Malam yang lebih baik dari seribu bulan. Angka tidak bererti pembatasan, tetapi dimaksudkan adalah banyaknya nilai. Berapa ribuan bulan dan tahun telah berlalu tanpa meninggalkan pengaruh apa-apa, tanpa perubahan, seperti yang ditinggalkan oleh satu malam yang penuh berkah dan kebahagiaan Lailatul Qadar". (Fi Zilalil Quran, Juz 6, hlm. 3944-3946).

"Rasulullah saw. biasa beriktikaf pada malam-malam sepuluh terakhir bulan Ramadan (21-30). Carilah Lailatul Qadar pada malam-malam terakhir Ramadan itu" (Hadis sahih Bukhari dan Muslim dari Siti Aisyah).
Setiap orang yang beribadah bertepatan dengan saat Lailatul Qadar disertai keimanan dan harapan mendapat rida Allah SWT, akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu (Hadis sahih Bukhari dan Muslim).
Beberapa ulama telah mencoba merumuskan tanda-tanda Lailatul Qadar secara fisik, yaitu pada malam itu suasana tenang hening, pelataran langit hitam kelam dihiasi taburan bintang jernih terang. Tak ada kekacauan, tak ada keributan. Ketika matahari terbit, sinarnya lembut temaram. Marak siang tidak terlalu terik.
Salah satu doa yang dianjurkan Rasulullah saw. dibaca pada Lailatul Qadar berdasarkan hadis riwayat Imam Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah, serta dikutip oleh Imam Nawawi dalam kitab Al-Azkar antara lain, "Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa'fu 'anni". Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan suka memaafkan, maka maafkanlah aku.






1 comment:

  1. Tunggu malam 27 Ramadhan ini.. in sya ALLAH kun fayakun....

    ReplyDelete